Rabu, 18 Desember 2013

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan FOTOSINTESIS

TUGAS INDIVIDU
FISIOLOGI TUMBUHAN
“FOTOSINTESIS”


403278_10150606308821068_1876341769_n.jpg


Disusun oleh:
NAMA       : ARI KURNIA
NIM            : C51112103
KELAS       : AGROTEKNOLOGI C



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu prosesbiokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripadakonsumsi energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar 3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakanmikroorganisme dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen sulfida—bukan air—sebagai sumber elektron. Cyanobacteria muncul kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada sekitar2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista membentukhubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga. Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang bersimbiosis ini.

B.       TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mempelajari transportasi air didalam jaringan tumbuhan.





BAB II
TINJAUAN PUSAKA

Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam penemuan fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya.
Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan
oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis
dapat dituliskan sebagai berikut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSIX8YYgp7QTGQqpM5J-S_RBwwkzFU_53C3TwVRaz6h8YfyjeXLJ7aCJDZXJhNrjzm2LoT5j4fiGsNFYCd5A8CS09TkBAEekDkbGunFohQZic26n6L_AXFUb9XlhRqdqzWe0IOIF-SDik/s400/Reaksi+fotosintesis.jpg
Reaksi fotosintesis

Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.

  • Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
  • Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
  • Cahaya matahari.
  • Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.

Hasil dari fotosintesis berupa glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem) yang disimpan sebagai cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun, maupun disimpan dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam proses respirasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.

  • Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.
  • Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
  • Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
  • Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
  • Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.   

Peristiwa fotosintesis merupakan suatu karunia dan bukti kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Betapa tidak, karbon dioksida yang ada di udara dapat diikat sehingga menjadi bahan makanan. Selain itu, oksigen yang dihasilkan dari pemecahan air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Tanpa fotosintesis sesungguhnya tidak akan ada kehidupan sebab tidak ada makanan dan juga
tidak ada oksigen. Kamu tentu mengetahui bahwa makanan tersebut diperlukan oleh makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Oksigen juga diperlukan dalam proses respirasi (pernapasan) untuk memperoleh energi, sehingga makhluk hidup dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.




BAB III
METODE KERJA

Alat dan bahan :
Gelas piala 500 cc sebanyak 5 buah, corong kecil 5 buah, thermometer, tabung reaksi 5 buah, air, tumbuhan air (Hydrilla), , air panas, es batu
                                       
Cara kerja :
1.      Isilah gelas piala dengan air.
2.      Letakan 5 batang Hydrilla yang masih segar yang panjangnya masing-masing 10 cm dengan ujung tanaman mengarah kebawah dalam kaca. Sebaiknya batang Hydrilla tersebut diikat supaya tidak terpisah, dipotong dalam air.
3.      Masukkan corong yang berisi Hydrilla kedalam gelas piala yang telah diisi dengan air, lalu letakan tabung reaksi yang penuh berisi dengan air terlungkup diatas corong kaca. Untuk menghindari adanya ruang udara dalam tabung reaksi, lakukan penyusunan perangkat dibawah permukaan air.
4.      Simpan percobaan A ditempat yang teduh.
5.      Buatlah 4 perangkat lagi seperti yang telah kamu buat dengan perbedaan sebagai berikut:
-          Percobaan B percobaan A tetapi diletakan ditempat yang terang (langsung kena sinar matahari).
-          Pecobaan C percobaan B ditambah  sendok .
-          Percobaan D percobaan B, tetapi menggunakan air hangat sehingga suhu akhir lebih kurang  C.
-          Percobaan E percobaan B, tetapi menggunakan air es, sehingga suhu akhir sekitar  C.
6.      Amati masing-masing apa yang terjadi pada percobaan A, B, C, D, dan E dan catat hasil pengamatanmu.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No.
Keadaan Gelembung
Perangkat Eksperimen
A
B
C
D
E
1
Tidak ada
ü   
ü   


ü   
2
Sedikit



ü   

3
Sedang





4
Banyak





5
Banyak Sekali


ü   




Dari hasil pengamatan sodara, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Dari tabel pengamatan diatas, bagaimana kah pengaruh:
Ø  Sinar terhadap terbentuknya gelembung-gelembung gas
Ø  Perubahan  terhadap proses pembentukan gelembung-gelembung gas, mengapa dan jelaskan
2.      Gas apakah yang keluar berupa gelembung-gelembung tersebut?
3.      Faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses fotosintesis?
Jawab
1.
Ø  Adanya sinar matahari menyebabkan tumbuhan Hydrilla mengalami proses fotosintesis karna salah satu faktor dalam proses fotosintesia yaitu adanya cahaya matahari.
Ø  Penambahan  menyebabkan air kaya akan  karna  yang terurai yang menyebabkan proses fotosintesis dapat berlangsung. Kenapa sampai ada gelembung yang dihasilkan? Ini karena proses fotosintesis tadi menghasilkan oksigen dalam bentuk gas (). Reaksi yang jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSIX8YYgp7QTGQqpM5J-S_RBwwkzFU_53C3TwVRaz6h8YfyjeXLJ7aCJDZXJhNrjzm2LoT5j4fiGsNFYCd5A8CS09TkBAEekDkbGunFohQZic26n6L_AXFUb9XlhRqdqzWe0IOIF-SDik/s400/Reaksi+fotosintesis.jpg
2.   Gas yang keluar dalam reaksi tersebut adalah  hasil dari fotosintesis
3.   Faktor yang mempengaruhi fotosintesis
·         Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Intensitas cahaya yang tinggi akan membuat kegiatan fotosintesis menjadi efektif.
·         Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar.
·         Pigmen penyerapan cahaya
Klorofil merupakan pigmen penyerapan cahaya. Untuk membuat klorofil, diperlukan ion magnesium yg diserap dari tanah
·         Suhu / Temperatur
Mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Jika suhu naik 10'c, kerja enzim meningkat 2xlipat. (tapi hanya pada suhu tertentu, jika suhu terlalu tinggi, justru bisa merusak).
·         Kadar Hasil Fotosintesis (Fotosintat)
Apabila kadar hasil bentukan fotosintesis sedikit maka tumbuhan akan terangsang untuk melakukan fotosintesis lebih giat daripada ketika kadar fotosintat yang banyak.
·         Ketersediaan CO2 dan air (H2O).
Jika kekurangan air, stomata menutup sehingga menghalangi masuknya CO2. Semakin banyak gas karbon dioksida maka proses fotosintesis akan menjadi semakin baik.

Jika faktor-faktor tersebut jumlahnya tak memadai atau tidak ada, maka proses fotosintesis akan terganggu.



BAB V
PENUTUP

1.         Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan adanya gelembung yang dihasilkan.
2.         Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
3.         Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
4.         Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
5.         Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.





DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar: